EFEK FILM KARTUN BAGI PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS MANUSIA

EFEK FILM KARTUN BAGI PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS MANUSIA

Dengan majunya perkembangan televisi di Indonesia saat ini mengakibatkan semakin maraknya acara – acara untuk di minati oleh para pemirsa, hal ini karenakan adanya persaingan yang terjadi antara stasiun yang satu dengan yang lainnya, dalam hal untuk mendapatkan pemirsa sebanyak – banyak nya. Salah satu tayangan atau acara yang banyak menjadi pilihan stasiun televise adalah acara film kartun. Banyak sekali stasiun televisi yang menayangkan film kartun untuk menarik perhatian audiencenya, film kartun pada umumnya berdasarkan cerita – cerita fantasi sehingga anak – anak , para remaja, hingga orang dewasa menyukai film kartun sebab digunakan sebagai media untuk berfantasi dan berkhayal. Selain itu film kartun juga dapat digunakan sebagai wadah identifikasi dan pembentukan kepribadian dimana hal ini juga sangat memberi pengaruh besar dalam masyarakat. Tak dapat dipungkiri, televisi menjadi gudang informasi dan proses pembelajaran serta pembentuk pola pikir bagi masyarakat, dengan adanya proses penanaman nilai yang kontinu.Walaupun begitu, tayangan acara di televisi baik berupa film, berita atau video musik membawa pesan tertentu yang harus kita waspadai. sebagai media transfering televisi mempunyai pengaruh yang besar sekali dalam membentuk opini serta perilaku publik. oleh sebab itu acara-acara yang disuguhkan hendaknya mempunyai mutu agar pola pikir yang terbentuk dimasyarakat adalah pola pikir yang positif.

Film kartun telah menjadi suatu fenomena besar saat ini, hal ini harus diakui bahwa peranya sangat besar dalam membentuk pola pikir,pengembangan wawasan dan pendapat umum disebabkan karena program siaran televisi (acara-acara film kartun) yang di sajikan semakin lama semakin menarik sehingga tidak mengherankan jika para penonton betah duduk lama – lama di depan pesawat TV.sehingga hal ini menimbulkan pertanyaan bagi kita , bila rata – rata setiap individu menonton televisi selama 4 sampai 5 jam dalam sehari,maka dapat kita bayangkan berapa besar pengaruh televisi ini masuk kedalam pribadi – pribadi individu sehingga cepat atau lambat akan membentuk suatu sikap dan perilaku serta kepribadian dan cara berfikir para penontonnya. Dimana dalam hal ini faktor daya khayal dalam psikoanalisa disebut dengan (id) juga menentukan pengaruhnya, dimana id merupakan aspek biologis dan merupakan sistem yang original di dalam sebuah kepribadian dan juga merupakan unsur yang mendukung kreatifitas. Dan daya khayal ( id ) sendiri sangatlah dominan dalam kehidupan individu, kodrat daya khayal (id ) pada umumnya bersumber pada keinginan serta merupakan kelanjutan dari hasrat dan kebutuhan tertentu yang ada pada diri setiap individu.  Akan tetapi untuk melindungi kita dari daya khayal ( id ) kita membutuhkan ego, dimana ego merupakan aspek psikologis dari pada suatu kepribadian dan timbul dikarenakan kebutuhan individu untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan ( Realitat ) dan dimana ego hanya mengenal dunia batin saja dan yang terakhir adalah super ego, dimana super ego merupakan aspek sosiologi pada kepribadian dan dapat pula di anggap sebagai aspek moral pada kepribadian.

Dalam tugas ini saya membahas fil kartun Doraemon yang pernah saya tonton dari waktu kecil hingga sekarang.   Film kartun Doraemon yang berasal dari Jepang digemari oleh pemirsa terutama anak-anak. Doraemon yang merupakan tokoh utama adalah kucing ajaib yang dikirim oleh anak keturunan Nobita di masa yang akan datang untuk membantu Nobita.

Dalam film ini ada berbaga tokoh dengan karakter masing-masing seperti yang disebutkan dibawah ini :

  1. Sifat para Tokoh Utama
  2. Nobita

Film Doraemon menceriterakan keinginan Nobita yang amat banyak. Ia ingin mewujudkan keinginannya dengan cara yang mudah. Iapun berangan-angan jika seandainya mempunyai sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai keinginannya tersebut. Hal ini terjadi karena Nobita sangat malas (pemalas), tidak mau bekerja keras dan ingin segala keinginan dan angan-angannya dapat terpenuhi dengan segera.

  1. Doraemon

Doraemon adalah robot kucing yang dikirim oleh cicit Nobita di masa yang akan datang untuk membantu Nobita. Daraemon mempunyai kantong ajaib. Kantong ajaib ini dapat mengeluarkan segala macam peralatan yang dapat memenuhi keinginan-keinginan Nobita yang seringkali tidak masuk akal. Doraemon mempunyai sifat mudah kasihan/tersentuh hatinya terutama kepada Nobita. Ia suka membantu kesulitan-kesulitan Nobita. Kadang-kadang doraemon menolong Nobita karena desakan Nobita atau karena keinginannya sendiri. Sering Doraemon memberi ingat agar Nobita berubah sifatnya. Akan tetapi Nobita tidak peduli. Meskipun nasehatnya sering tidak dipedulikan Doraemon tetap setia membantu Nobita. Doraemon sangat takut kepada tikus.

  1. Giant

Tokoh ini mencerminkan sifat yang selalu memaksakan kehendak. Ia sangat nakal dan selalu ingin menang sendiri. Ia merupakan tokoh yang tidak mau instropeksi. Contohnya meskipun suaranya jelek, ia tetap memaksa teman-temannya untuk mendengarkan nyanyiannya. Giant sangat takut kepada ibunya.

  1. Shizuka

Tokoh ini mencerminkan sifat yang ramah-tamah dan suka bergaul. Sifat keramahannya ditunjukkan ia suka dikunjungi teman-temannya dan selalu menyediakan cemilan untuk teman-temannya. Bahkan ia tidak segan-segan membuat kue sendiri meskipun tidak enak. Ia mudah bergaul dengan siapa saja seperti Giant, Suneo, Nobita, Doraemon dll.

  1. Suneo

Tokoh ini mencerminkan sifat licik, penjilat dan suka pamer. Ia suka menjilat kepada Giant dan suka memfitnah Nobita. Ia selalu melempar batu sembunyi tangan.

Kelima tokoh utama tersebut  saling bergaul, berinteraksi. Meskipun mereka mempunyai sifat yang amat berbeda tetapi mereka dapat bergaul satu dengan lainnya, terkadang saling menolong, mengejek, bertengkar, bekerja sama, saling menuduh dll. Pergaulan kelima tokoh utama ini menggambarkan masyarakat anak-anak sehari-hari.

 

B. Sifat Tokoh Pembantu

1. Ibu Giant

Sosok ibu yang mendidik anaknya dengan cara keras. Giant sering dipukul oleh ibunya jika melakukan kesalahan atau jika tidak mau memenuhi perintah ibunya.

2. Ibu Nobita

Sosok ibu yang cerewet dalam mendidik anaknya.

3. Ibu  Shizuka

Tokoh ini mencerminkan sosok ibu yang ramah dan mendidik anaknya dengan lembut.

4. Pak Guru

Sosok guru yang suka memperhatikan murid-muridnya meskipun murid-muridnya bandel. Ia mendidik muridnya disiplin, marah  dan menghukum jika muridnya melakukan kesalahan. Ia sosok guru yang amat mencintai anak didiknya. Ia secara rutin mengungjungi rumah anak didiknya untuk menjalin keakraban orang tua-murid-guru. Kebiasaan pak guru ini sebenarnya menggambarkan budaya guru-guru di Jepang dimana mereka secara reguler mengunjungi rumah-rumah anak didiknya. Selain itu, kebiasaan di Jepang para orangtua secara reguler diundang oleh sekolah untuk secara langsung melihat kegiatan anak-anak mereka di sekolah atau juga jika ada kegiatan khusus.

Jika menyimak film Doraemon maka dapat ditelaah beberapa ajaran yang dapat berpengaruh terhadap perilaku. Ada beberapa ajaran positif yang dapat mempengaruhi perilaku antara lain :

  1. Sesuatu yang diperoleh dengan mudah awalnya memang menguntungkan, tetapi pada akhirnya tidak baik akibatnya.
  2. Sesuatu yang digunakan secara berlebihan atau sembarangan dapat berakibat negatif baik bagi dirinya maupun orang lain.
  3. Mengajarkan kepada para guru –murid-orang tua untuk saling berinteraksi secara reguler.
  4. Mengajarkan kepada orangtua akibat pola didik keras tidak baik bagi anak-anak dan sebaliknya.
  5. Perbedaan sifat manusia dapat menjadi tim yang baik untuk mencapai tujuan jika dikelola dengan baik dan benar.

Disamping ajaran yang positif, juga terdapat kebiasaan-kebiasaan para tokoh yang

merupakan kebiasaan atau ajaran negatif antara lain:

1. Sering para tokoh mengatakan sesuatu yang kurang sopan seperti bodoh, pelit, brengsek dll.

2. Dalam film ini juga seolah-olah anak sekolah dasar sah-sah saja bercinta. Memang meskipun hal ini merupakan kenyataan, namun dampaknya menjadi kurang baik terhadap perilaku anak-anak.

3. Mengajarkan berangan-angan yang tidak logis.

4. Menolong tanpa pertimbangan.

5. Menggambarkan pola didik dan sikap anak-anak yang kurang baik terhadap orang tua. Memang hal ini merupakan kenyataan yang ada di masyarakat.

 

 

One response to this post.

  1. Posted by patriamukti on Januari 11, 2011 at 1:14 am

    iya film doraemon masih eksis hingga sekarang danmenurut saya sagat menghibur walau sudah tua..tapi harus diberi pengertia kepada anak agar tidak menghayal

    Balas

Tinggalkan komentar